Selasa, 10 Juni 2008



Muatho' imam Malik;

Histories dan methode penyusunan

نضر الله امرأ سمع مقالتي فوعاها وادّاها فرب مبلغ اوعى من سامع

من يرد الله به خيرا يفقهه فى الدين

Oleh: ni'mat sabli

I. Sejarah Singkat kitab Muatho'

Dalam sejarah penulisan hadits,muatho' terhitung kitab yang awal mucul yaitu pada abad ke 2 hijriyyah disamping kitab lainnya seperti kitab as-sunan karya Abul Walid Abdul Malik bin Abdul Aziz bin Juraij yang wafat pada tahun 150 H,manakala imam Malik wafat pada 179 H,kemudian kitab mushonnaf karya imam Auza'I wafat 157 H dan juga imam Abu Hanifah wafat 150 H telah menulis kitab yang berisi hadits-hadits nabi kala itu[1].

Pada dasarnya,muatho' bukan hanya dimiliki oleh imam Malik.selain muatho' Malik ada juga beberapa muatho' diantaranya:

1.Muatho' Ibnu Abi Dzi'bin

2.Muatho'Ibrohim bin Abi Yahya,beliau adalah salah satu guru imam Syafi'i

3.Muatho' Abdullah bin Wahb.

Mereka ini adalah orang-orang yang terhitung awal dalam menyusun hadits nabawy,imam Suyuthi berkata"sungguh Ibnu Abi Dzi'bin dimadinah telah menulis muatho' yang lebih besar dari muatho'nya imam Malik,sampai-sampai imam Malik dibilang"apa faedahnya kamu mengarang kitab itu?namun imam Malik menjawab"sesuatu yang dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah akan tetap bertahan[2].

Jadi muatho' imam Malik merupakan salah satu dari beberapa muatho' yang ada dan yang paling masyhur dikalangan umat islam serta merupakan kitab yang paling shohih pada zamannya setelah kitabullah.muatho' Malik ini juga merpakan kitab yang pertama kali disusun berdasarkan bab fiqh[3] manakala kitab-kitab hadits pada saat itu banyak yang tidak memperhatikan bab dalam mengelompokkan haditsnya,sebutlah misalnya kitab-kitab yang dinamakan dengan MUSNAD,kitab-kitab tipe seperti ini tidaklah mengumpulkan hadits seperti methodenya muatho'.

Namun perlu diperhatikan bahwa kitab muatho' ini tidak murni berisi hadits-hadits nabi,selain hadits yang marfu'(yang sampai kenabi),juga terdapat hadits mauquf(yang hanya sampai pada shohabat,bahkan ada hadits maqthu' yang hanya sampai pada tabi'in dan jarang disebut dengan nama hadits,biasanya disebut atsar.untuk istilah-istilah ini bisa difahami dari perkataan imam Suyuthi berikut:

والمتن ما انتهي اليه السند من الكلام و الحديث قيدوا

بما اضيف للنبي قولا او فعلا وتقريرا ونحوها حكوا

وقيل لا يختص بالمرفوع بل جاء للمقوف و المقتوع

[4]فهو علي هذا مرادف الخبر وشهروا شمول هذين الأثر

methode campuran seperti ini kerap digunakan oleh para ulama abad ke 2 H[5].

a. Latar belakang imam malik menyusun muatho'.

Imam Abu Zahro' dalam al-hadits wal muhadistun menceritakan bahwa kholifah Abbasyiah kala itu yaitu Abu Ja'far al- Manshur meminta imam Malik mengumpulkan hadits yang ada padanya dan menulisnya dalam sebuah kitab agar bisa digunakan oleh umat islam,kemudian mulailah imam Malik menyusun kitab ini[6].disamping itu Abu Ja'far Al-Manshur juga menginginkan agar kitab yang dikarang imam Malik nantinya menjadi keharusan ummat berpegang padanya,namun poin ini ditolak oleh imam Malik. Seperti inilah akhlaq para salafus sholih mereka tak sedikitpun terbuai dengan rayuan dan kehormatan duniawy,usaha mereka hanya ditujukan untuk kemashlahatan ummat serta bekal bagi diri mereka menju akhirat kelak.

Dari Ibnu Abdil Bar bahwa Al-fadl bin Muhammad bin Harb Al-Madani berkata"orang yg paling dahulu menyusun kitab di Madinah dengan nama muatho menurut pendapat yang disepakati ahli madinah adalah Abdul Aziz ibni Abdillah bin Abi Salamah Al-Maajisyun,ia menyusun kitabnya dengan tanpa hadits,tatkala imam Malik melihat kitab itu beliau berkata"alangkah bagusnya pekerjaan ini seandainya aku yang melakukannya,akan aku mula'i dengan dengan hadits-hadits nabi kemudian aku luruskan(kuatkan) dengan kalam(keterangan).

Kemudian setelah itu imam Malik berazam mengarang muatho' seperti yang beliau inginkan[7].

b. Nama, masa penulisan dan jumlah hadits

Imam Abi hatim Ar-Rozy ketika ditanya mengapa kitab Malik ini dinamakan muatho' beliau menjawab"kitab ini adalah sesuatu yang ditulis,disusun/diatur/diformat sedemikian rupa untuk ummat sehingga dimakan muatho' Malik(kitab yang di susun/diatur sedemikian rupa)[8].

Disamping itu,sebab lain kitab ini dinamakan muahto' adalah ketika imam Malik telah selesai menyusunnya,beliau memperlihatkannya pada 70 orang ahli fiqh dan semuanya menyetujui dan membenarkan kitab itu maka beliau menamakannya muatho'(sesuatu yang di setujui atau dibenarkan).

لفظة الموطأ بمعني الممهد المنقح

Lafadz muatho' disini berarti sesuatu yang di diatur/disusun yang benarkan dan disetujui[9].

Adapun masa penulisan muatho'menurut riwayat dari imam Malik adalah 40 tahun.Imam Ibnu Abdil Bar meriwayatkan dari Umar bin Abdul Wahid shohib Auza'i ia berkata kami membaca muatho' dengan imam Malik selama 40 hari kemudian beliau berkata"kitab yang saya susun selama 40 tahun kalian ambil/pelajari dalam 40 hari,alangkah sedikitnya apa yang kalian pahami didalamnya[10].

Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah hadits yang ada pada muatho',hal ini karena berbedanya riwayat muatho' antara satu orang rowy dengan yang lainnya.

Ibnu Hiyab berkata"Malik meriwayatkan 100 ribu hadits,yang ia tulis di muatho ada 10 ribu hadits,kemudian ia selalu menimbang hadits-hadits itu dengan al-qur'an dan hadits yang lain dan membersihkannya dari hadits yang lemah hingga berkurang menjadi 500 hadits.

Menurut Alkiya Al-Hirosy muatho' Malik mempunyai 9 ribu hadits,kemudian ia selalu memurnikan haditsnya maksudnya membersihkan dari hadits yang tidak bisa dibuat hujjah sehingga tersisa 700 hadits.Kemudian dalam kitab madarik disebutkan dari Sulaiman bin Hilal bahwa muatho' Malik berisi 4 ribu hadits atau lebih,kemudian berkurang menjadi 1000 hadits pada saat wafatnya Malik disebabkan ia memurnikan/membersihkan hatis-hadits itu pertahun sesuai dengan apa yang ia lihat paling pantas untuk umat islam dan paling baik bagi agama.

Menurut Abu Bakr Al-Abhary,jumlah hadits pada muatho' baik atsar dari nabi,shahabat maupun tabi'in ada sekitar 1720 hadits,yang dikatagorikan musnad ada 600 hadits,mursal 222 hadits,mauquf 613 hadits,dan perktaan tabi'in ada sekitar 285[11].

Perlu diperhatikan bahwa kalau kita buka langsung kitab muatho',misalnya riwayat Yahya bin Yahya Al-Laitsy maka disana ada 2861 khobar dan diriwayat Abi Mush'ab Az-Zuhry ada 3069 khobar,jangan kaget kok banyak sekali pautannya.padahal menurut keterangan diatas Cuma 700 atau 500 hadits yang terdapat pada muatho'.jauhnya pauntan ini dikarenakan riwayat dari Yahya dan Mush'ab tadi menghitung semua,baik hadits dari nabi maupun atsar dari shohabat dan tabi'in.sedangkan hitungan 500,700 diatas adalah murni hadits nabi,hadits marfu' maksudnya.

Adapun menurut pendapat Abu Bakr Al-Ahbary yaitu 1720 khobar yang mana mencakup marfu',mauquf dan maqthu',ini tidak lain menurut riwayat versi yang ia baca.dan tidak penulis permasalahkan karena selisihnya tidak terlalu jauh dengan riwayat Yahya dan Mush'ab.yang perlu kita permasalahkan adalah pendapat yang menyebutkan 500 dan 700 hadits,sebab selisihnya sangat jauh.,dan jawabannya sebagaimana diatas.

c. Perbedaan riwayat dalam muatho'

kitab muatho'sangat banyak versi riwayatnya,dalam al-hadits wal muhaditsun Imam Abu Zahro menyebutkan ada 30 riwayat[12],kemudian Syekh Abdul Aziz Ad-Dahlawy wafat 1139 H menyebutkan dalam kitabnya "bustanul arifin"bahwa nuskhoh muatho' yang wujud di negeri-negeri arab hari ini bermacam-macam beliau menghitung setidaknya ada 16 nuskhah,yang mana tiap nuskhah punya rowy masing-masing[13].

Sebagaimana keterangan sebelumnya bahwa tiap-tiap riwayat ini banyak yang tidak sama jumlah serta urutannya,ini dikarenakan orang yang meriwayatkannya berbeda-beda antara satu riwayat dengan yang lainnya

Riwayat muatho' yang paling masyhur sebgaimana dikatakan Imam Suyuthi ada 14[14],diantaranya:

1. Nuskhah Yahya bin Yahya Al-Laitsi Al-Andalusy,ia belajar muatho' pertamakali dari Abdurrahman yang terkenal dengan nama Syibthun.kemudian ia merantau ke madinah dua kali dan mendegar langsung muatho' pada Imam Malik kecuali 3 bab diakhir kitab I'tikaf.jumlah khobar di nuskhah ini ada sekitar 2861 baik marfu',mauquf,maupun maqthu'.

2. Nuskhah Abi Mush'ab Ahmad bin Abi Bakr Al-Qosim,Qodhi Madinah.nuskhah ini dikenal dengan tambahannya yang bejumlah 100 hadits dari nuskhah lainnya.dengan tambahan ini maka jumlah akhbar di nuskhah ini ada kira-kira 3069 khobar.

3. Nuskhah Muhammad bin Hasan As-Syaibany,shohib Abu Hanifah,ia termasuk santri Malik yang paling hebat dalam hadits sebagaiman ia juga adalah santri Abu Hanifah yang paling berbakat dalam fiqh.nuskah ini lebih banyak isinya dari nuskhah Yahya bin Yahya Al-Laitsi,akan tetapi disini Muhammad bin Hasan juga menambahkan atsar dari jalan selain Imam Malik untuk mejadi hujjah bagi fiqh hanafi dengan tambahan itu maka keseluruhan khobar yang termuat pada nuskhah ini ada sekitar 1180 khobar.dari jumalah ini khobar yang berasal dari Malik ada sekitar 1005,dari Abu Hanifah sekitar 13 khobar,dari Abi Yusuf ada 4 dan sisanya dari selain tiga orang ini[15].

4. Nuskhah Ibnu Bukair.

5. Nuskhah Ibnu Wahab.[16]

d. kitab-kitab syarah muatho'

diantara kitab yang mensyarahi muatho' adalah:

1. 1.At-Tamhid lima fil Muatho' Minal Ma'ani Wal Asanid,karya Abi Umar Yusuf bin Abdillahbin Muhammad bin Abdil Bar Al-Qurthuby,wafat thun 463 H.

2. 2.Al-Istidzkar fi Syarhi Mazdahibi Ulama'il Amshor Minma rosamahu Malik fi Muatho'ihi Minar Ro'yi wal Astar,karangan Ibnu Abdil Bar juga.syarah ini hanya berbeda dari segi susunannya dari syarah diatas.

3. 3.Tanwirul Hawalik Syarhun 'ala Muatho' Malik,karya Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi,masyhur dengan sebutan Imam Suyuthi,wafat thun 911 H.

4. 4.Syarhuz Zarqony 'ala Muatho' Al-Imam Malik,milik Muhammad bin Abdul Baqi bin Yusuf Az-Zarqoni Al-Mishri Al-aAzhary Al Maliky.wafat 1122 H.

Disamping itu kitab muatho' juga banyak diikhtishor(diringkas) oleh para ulama diantarnya Imam Abu Sulaiman Al-Khitobi wafat thun 288 H,Abul Walid Al- Baji wafat 474,Ibnu Rosyiq al-Qoirowany wafat 456 H,Ibnu Abdil Bar dan Abul Qosim Abdurrahman Al-Ghofiqy Al-Jauhary wafat 385 H[17].

II. Methode Imam Malik dalam muatho'

Adapun methode Imam Malik dalam menyusun kitabnya yaitu memulai dengan menuturkan hadits yang dipandang shohih pada muqaddimah bab kemudian disusul dengan beberapa atsar baik dari shobat maupun tabi'in.namun atsar dari tabi''in umumnya dari ahli madinah,dan sedikit sekali beliau menyebut dari selain ahli madinah.

Kadan-kadang menyebutkan amal atau perkara yang disepakati dimadinah,dan ada juga menyertai hadits dengan tafsir kata-kata atau juga menjelaskan maksud hadits.

Sebagaimana diketahui bahwa Imam Malik menyusun kitab ini selama empat puluh tahun,dalam masa yang sangat lama ini beliau selalu meneliti hdits-hadits yang ada didalamnya,meneliti mana hadits yang kuat dan mana yang tidak dan tidak diragukan lagi bahwa imam Malik tahu betul tentang matan-matan hadits tersebut berikut rijal serta keadaan rijalnya[18].

a. Urutan tematik dalam muatho'

Mungkin disinilah salah satu letak keistimewaan muatho' dari kitab lain dizamannya,yang mana kitab lainnya semisal kitab yang biasa disebut musnad tidak mengkatagorikan hadits-hadits nabi berdasarkan bab fiqh namun berdasarkan shohabat,mereka mngumpulkan hadits dari Abu Hurairoh misalnya dan tidak mencampur hadits dari shobat lainnya pada bagian ini,kemudian bagian/bab ini disebut dengan musnad Abu Hurairoh. Dibagian berikutnya hadits yang mereka sebutkan adalah dari Ibnu Umar misalnya dan seterusnya sehingga kitab-kitab ini berisi beberapa kelompok musnad dari para shohabat.

Sebagaimana sedikit disinggung diawal tulisan ini bahwa muatho' telah ditulis oleh Imam Malik dengan menyusun hadits-hadits yang terdapat didalamnya berdasarkan urutan bab dalam ilmu fiqh.Imam Malik memulainya dengan meriwayatkan hadits-hadits tentang wuqut as-sholah(waktu-waktu sholat),berikutnya tentang kitab thoharoh kemudian kitab sholat, dan seterusnya menurut pembahsan fiqh,dan diakhiri dengan kitab nama-nama nabi Saw.[19].methode seperti ini pertama kali dirintis oleh Imam Malik dalam muatho',dan seterusnya diikuti oleh para ulama setelahnya.

Perlu diperhatikan bahwa memang ada sedikt perbedaan dalam kitab-kitab muatho' yang kita lihat sekarang ini,yang mana antara satu dan yang lainnya kadang ada yangn urutan babnya tidak sama,hal ini disebabkan berbedanya orang-orang yang meriwayatkan muatho' tersebut sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.

b.Katagori hadits dalam muatho'

1. Hadits-hadits maushul,mursal dan lain-lain

Salah satu hal penting yang harus diketahui adalah disamping hadits-hadits maushul,muatho' juga besiri hadist-hadits mursal,munqothi',mu'dhol dan balaaghot(yaitu hadits yang menggunakan kata "ballaghini" dalam periwayatannya sedangkan yang meriwayatkan tidak mendengar langsung dari orang yang ia riwayatkan hadits itu)

Namun hadits yang secara zhohirnya tidak maushul di kitab muatho',seperti hadits mursal dan sebgainya ini memilki penguat baik satu hadits atau lebih menurut jalan selain Malik.

Imam Ibnu Abdil Bar membuat suatu kitab yang mewasholakan hadits-hadits yang terdapat dalam muatho' baik mursal,munqothi,maupun mu'dhol.Beliau berkata"semua hadits di muatho' yang mana didalamnya terdapat kata-kata "ballaghoni" dan kata-kata "anistiqoh" yang tidak dimaushulkan dan jumlahnya ada sekitar 61 hadits semuanya musnad(maushul/sambung) dari jalan selain Malik kecuali empat hadits yaitu:

ا).اني لا انسى ولكني انسى لأسن

2) ان رسول الله صلى الله عليه وسلّم ارى اعمار النا قبله او ما شاء الله من ذلك فكانه تقاصر اعمار امته ان لايبلغوا من العمر مثل الذي بلغ غيرهم فى طول العمر فأعطاه الله ليلة القدر خير من الف شهر

3) قول المعاذ رضي الله عنه اخر ما اوصاني به رسول الله صلى الله عليه وسلّم وقد وضعت رجلي في الغرز ان قال حسن خلقك للناس

4)اذا انشأت بحرية ثم تشاء مت فتلك عين غديقة

Setelah diteliti lebih jauh didapati bahwa empat hadits ini walaupun tidak ditemukan maushul pada riwayat lain selain malik tapi dari segi ma'nanya ia adalah shohih dan punya syawahid ma'na dari kitab-kitab sunnah yang lain yang menguatkannya.

Ibnu Abdil Bar berkata "hadits pertama benar ma'nanya menurut ushul,Sufyan berkata"jika Malik mengatakan "ballaghoni"berarti sanadnya shohih.

Hadits yang kedua menurut Imam Suyuthi dalam tanwirul hawalik mempunyai syawahid yang mnguatkannya dari segi ma'na.Hadits ketiga juga punya syahid ma'na dari hadits Imam Tarmidzy.adapun hadits keempat ternyata punya syahid dari kitab Al-Umm milik imam syafi'i dari jalan selain malik.

Bahkan ulama lain seperti Syekh As-Syanqithi dalam kitabnya idho'atul halik menukilkan dari Imam Ibnu Sholah bahwa beliau mewasholakan empat hadits ini.

Disamping Ibnu Sholah juga ada Hafirz bin Marzuq yang turut mewasholakan hadits-hadits ini,begitu juga Ibnu Abi Dunya yang mewasholakn dua dari empat hadits itu[20].

2. Kualitas hadits

Dari keterangan diatas dapat dismpulkan bahwa semua hadits yang terdapat dalam kitab muatho' adalah maushul kecuali ada beberapa hadits yang tidak dimaushulkan oleh beberapa ulama namun dikuatkan oleh syawahid dari segi ma'na yang terdapat dalam kitab-kitab sunnah karya ulama yang lain bahkan dimaushulkan oleh ulama lain seperti Ibnu Sholah yang tidak diragukan lagi keahliannya dalam hadits.

Imam Suyuthi menuqil dari Imam Syafi'I ia berkata"tidak ada satu kitab dibumi ini yang paling shohih setelah al-qur'an dari kitab Malik"[21]

Imam Suyuthi juga menuqil darihal:857dibumi ini yang paling shohih setelah al-qur'an an lagi kehliannya dalam haditslama yang lain.ts.Al-Hafidz Mughlatho bahwa orang yang pertama menyusun hadits shohih adalah Imam Malik.

Menurut Ibnu Hajar kitab Malik shohih menurut Malik sendiri dan orang yang taqlid padanya sesuai äengan pendapatnya bahwa boleh berhujjah dengan hadits mursal dan selainya.

Kemudian Imam Suyuthi berkata"hadits-hadits mursal dalam muatho' yang dianggap bisa menjadi hujjah tanpa syarat oleh Malik dan orang-orang yang sependapat dengannya bisa menjadi hujjah juga menurut kami karena hadits mursal menurut kami adalah hujjah apabila ada riwayat lain yang menguatkannya.dan tidak satupun hadits mursal dimuatho' kecuali punya penguat bahkan beberapa penguat,maka yang benar bahwa kitab muatho' adalah shohih tanpa terkeculi satu haditspun darinya[22].

Menurut urutan kitab yang paling shohih setelah al-qur'an,sebagian pendapat mengtakan muatho' Imam Malik berada diurutan ke empat setelah shohih Bukhori,shohih Muslim dan mustadrok Hakim.muatho' berada diposisi setelah mustadrok disebabkan beberapa hadits mursall dialamnya sebagaimana dituturkan diatas.namun penulis lebih setuju muatho' berada diurutan keitga setelah shohih Bukhori dan shohih Muslim,sesuai dengan pendapat Ibnu Sholah dan ulama lainnya.Adapun mustadrok Hakim menurut Ad-Zdahabi disamping haditsnya banyak yang mengikuti syarat shohih Bukhori dan Muslim namun ada bebrapa hadits yang terkena illat dan dihukumi munkar yang tidak shohih dan sebagian dari yang mungkar ini adalah maudhu',bahkan karena sebab ini mustadrok ditaruh pada urutan setelah shohih ibnu huzaimah dan shohih ibnu hibban.dan diantara ulama bahkan ada yang mendahulukan kitab mukhtaroh Ad-Dhiya' Al-Maqdisy diatas mustadrok Hakim[23].

Adapun yang mengatakan muatho' adalah kitab yang paling shohih setelah al-qur'an adalah imam syafi'I dan Abdurrahman ibnu mahdi.dari thun wafatnya kedua imam ini yaitu 197 H(ibnu mahdi) dan 204 H(imam syafi'i) dapat kita ketahui bahwa pada saat itu belum mucul shohih Bukhory dan shohih Muslim.

III. Beberapa komentar terhadap Muatho'

Atas usaha yang sangat besar ini Imam Malik patut mendapat pujian,apresiasi,serta penghargaan secara ilmiah.Bisa dikatakan bahwa upaya Imam Malik mengumpulkan hadits-hadits nabi dengan methode tartib bab fiqh ini merupakan prestasi yang gemilang,sebab beliaulah orang yang memulai methode ini kemudian diikuti oleh para ulama setelahnya.

Nabi Muhammad Saw. bersabda:

من سن فى الاسلام سنة حسنة فعمل بها بعده كتب له مثل اجر من عمل بها ولا ينقص من اجورهم شيء ومن سن فى الاسلام سنة سيّئة فعمل بها بعده كتب عليه مثل وزر من عمل بها ولا ينقص من اوزارهم شيء[24]

Tidak perlu kita ragukan akan kecerdasan seorang Imam seperti Malik bin Anas disamping sebagai imam madzhab beliau juga adalah amirul muminin fil hadits,yang merupakan gelar tertinggi dalam disiplin ilmu hadits,berada diatas gelar "al-hakim" yaitu gelar bagi ulama hadits yang hapal 800 ribu hadits baik matan maupun sanad disertai pengetahuan yang mendalam terhadap keadaan rowi baik jarh maupun ta'dil.

Kalaulah gelar al- hakim sedemikian hebatnya,maka gelar amirul mukimin lebih hebat lagi.menurut ulama amirul mukminin adalah gelar bagi ulama hadits ya menguasai seluruh ilmu tentang hadits nabi diroyah maupun riwayah dan menjadi imam serta tempat rujukan ummat islam dalam hadits dan ilmu-ilmunya[25].

Disamping imam Malik,ulama lain yang mendapat gelar ini diantaranya:

1. Imam Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdillah bin Syihab Az-Zuhry Al-Madani yang masyhur dengan sebutan Ibnu Syihab Az-Zuhry,beliau termasuk tabi'in yang paling masyhur,belajar pada kibar shohabat nabi Saw..semisal Ibnu Umar,Abu Hurairoh dsb.

2. Imam Sufyan bin Sa'id bin Masruq Abu Abdillah At-Tsaury.terkenal dengan Imam Sufyan At-Tsaury,merupakan tabi' tabi'in kabir yang masyhur.

3. Imam Muhammad bin Ismail bin Ibrohim Al-Mughiroh Al-Bukhori,yang sangat masyhur dengan sebutan imam Bukhori,shohibus shohih al-muntafi'ah.

4. Adapun dikalangan mutaakhirin(ulama belakangan) adalah Imam Ahmad bin Ali bin Hajar al-asqolaani,shohib fath al-bari,yang masyhur dengan sebutan Ibnu Hajah Al-Asqolani

Disamping itu masinh ada ulama lain yang mencapai tingkatan ini namun sangat sedikit sekali diantaranya Syu'bah bin Hajjah,Ishaq bin Rohuaih,dan Imam Daruquthni[26]

a. Keutamaan dan Taqriizdoh (pujian & apresiasi) terhadap muatho'

· Imam syafi'I berkata"tidak ada kitab yang paling shohih setelah kitabullah selain kitabnya malik yaitu muatho'

· Abdurrahman bin Mahdi berkata"kami tidak mengetahui dalam islam kitab yang paling shohih setelah al-qur'an selain kitabnya Malik

· Imam Ibnu Sholah dan ulama lainnya menjadikan muatho' di urutan ketiga setelah shoih Bukhori dan Muslim dalam hal ashohhul kutub ba'da kitabillah(urutan kitab yang paling shohih setelah al-qur'an)[27].

· Telah disebutkan diatas bahwa kitab muatho' Imam Malik ini disamping disusun dalam waktu yang sangat lama ya'ni sekitar 40 thun,kitab ini juga mendapat persetujuan dan pembenaran oleh 70 ahli fiqh pada zamannya.

· Abu Bakar Ibnul Arobi berkata dalam syarah tirmizdi"al-muatho' adalah asal yang pertama dan menjadi inti sedangkan shohih Bukhori adalah asal yang kedua dalam bab ini,kemudian dari kedua kitab inilah muncul kitab-lainnya seperti shohih Muslim[28]

· Terkhir penulis tampilkan disini syair Iyadh rahimahullah memuji muatho'[29]

اذا ذكرت كتب العلوم فحيهل بكتب الموطأ من تصانف مالك

اصح احاديثا و اثبت حجّة واوضحها فى الفقه نهجا لسا لك

عليه مضى الاجماع من كل امة على رغم خيشوم الحسود المماحك

فعنه فخذ علم الديانة خالصة ومنه استفدّ شرع النبي المبارك

وشدّ به كف الصيانة تهتدي فمن حاد عنه هالك فى الهوال

b. Pendapat sebagian penulis masa kini tentang muatho' dan rodd(penolakan) atasnya.

Sebagaimana yang temaktub dalam al-hadits wal muhadistun karya Imam Abu Zahro' bahwa ada sebagian penulis kontemporer yang menyangka Imam Malik bukan ahli hadits dan muatho' bukanlah kitab hadits.yang berpendapat seperti ini adalah ustadz Ali Hasan Abdul Qodir dan ia menguatkan pendapat ini dalam kitabnya yang berjudul "nazhrotun ammatun fi tarikh al-fiqh al-islamy".

Disini penulis akan menampilkan sebagian dari tulisan Ali Hasan sesuai dengan apa yang tertulis di al-hadits wal muhaditsun.

Kemudian lanjut abu zahro,dari sini dapat kita ketahui bahwa Ali Hasan tidak memasukkan muatho' dalam katagori kitab-kitab hadits dan ia juga tidak menganggap Imam Malik termasuk imam dalam hadits.

dari disini ada dua hal yang perlu kita perhatikan,

1. Menolak anggapan bahwa muath'o bukan kitab hadits melainkan kitab fiqh.

2. Menolak anggapan yang mengatakan Imam Malik bukanahli hadits.

1. Menolak anggapan bahwa muatho' bukan kitab hadits.

Sebagaimana ditulis Abu Zahro bahwa dasar yang dijadikan Ali Hasan berpendapat demikian adalah dua hal dan bisa kita baca langsung dituliasannya diatas:

a.tidak adanya tujuan dari Imam Malik menyusun kitab hadits yang shohih

Imam Abu Zahro berkata "kita menerima bahwa tujuan Imam Malik menyusun muatho' adalah untuk bernazhor(ber'itibar,berikpikir,membading-bandingkan) pada hukum-hukum fiqh,nah apakah tidak boleh ada tujuan lain disamping tujuan itu yaitu mengumpulkan sekelompok hadits shohih sehingga menjadi kitab yang mencakup hadits dan juga fiqh.dan dengan itu ia menjadi rujukan para ulama dari berbagai disiplin ilmu keislaman baik fiqh maupun hadits.bahkan menurut Abu Zahro inilah kenyatannya menurut sejarah

sejarah mencatat bahwa berapa banyak ulama yang berasal dari latar belakang keahlian yang berbeda datang ke Imam Malik meriwayatkan langsung hadits yang terdapat dalam muatho',diantara mereka bukan hanya ahli fiqh tapi banyak juga ahli hadits.

Jadi perhatian ahli hadits terhadap muatho' sangat besar bukan hanya setelah zaman Malik,namun pada zaman Malik sendiri ini telah terbukti,seperti perhatian Abdurrahman bin Mahdi terhadap muatho',Abdurrozak bin Himam,Yahya bin Sa'id al-Qotthon dan lain-lain.

Kenyaan ini semua menunjukkan bahwa muatho' lebih kearah hadits dari pada ke fiqh.dan berhak disebut kitab hadits.

b.Bentuk dan tartib muatho' yang berdasarkan urutan bab dalam fiqh.

Mengenai tertib muatho' yang mengikuti tertib bab fiqh dan juga adanya hadits mauquf,fatwa tabi'in dan tafsir serta penjelasan dari Malik dalam muatho',sebenarnya sama sekali tidak membenarkan pendapat Ali Hasan bahwa muatho' adalah kitab fiqh bukan kitab hadits.kita bisa lihat shohih Bukhori yang disepakati sebagai kitab hadits,shohih Bukhori juga sebenarnya menggunakan methode yang sama dengan muatho'.Imam Bukhori mengurut haditsnya berdasarkan bab fiqh.

Selain itu Imam Bukhori juga mencantumkan hadits mauquf' di dalam shohihnya,menyebutkan ayat-ayat qur'an,dan juga ada beberapa ijtihad dan pendapat yang diamini oleh Bukhori yang digunakan untuk istidlal(ngambil dalil)dalam kitabnya ini.Namun tidak pernah ada orang yang mengatakan shohih Bukhori adalah kitab fiqh dan lebih dekat ke fiqh ketimbang ke hadits.Jadi methode campuran antaran hadits dan fatwa tabi'in serta tafsir lughowy dan juga keterangan maksud yang dicantumkan Imam Malik dimuatho'ini, tidak hanya dimonopoli oleh imam Malik tetapi ini merupakan methode ahli-ahli hadits yang lain pada zamannya,semisal Syu'bah bin Hajjaj,Sufyan bin Uyainah, Abdurrozak ,Laits bin Sa'ad dan lain-lain.

2. Menolak tuduhan bahwa Imam Malik bukan ahli hadits.

Sebenarnya pendapat ini didasari oleh penemuannya bahwa Imam Malik pernah berijtihad dalam sebagian masalah tanpa dikuatkan oleh nash-nash dari hadits,atau bisa jadi pendapat ini dilandasi pendapatnya tentang muatho' yang mana bukan kitab hadits sebagaimana anggapannya diatas,dan yang ke dua ini sudah dibahas diatas.

Adapun tentang adanya ijtihad dari Imam Malik dalam sebagian masalah tanpa diperkuat dengan hadits,ini tidak semerta-merta mencopot ia dari deretan ulama hadits.Sebagai mana umum diketahui bahwa Imam Malik telah mencapai derajat mujtahid muthlaq(lintas madzab)yang mampu berijtihad dalam segala macam pemaslahan.Ijtihad-ijtihad seperti ini bukan hanya dilakukan oleh Imam Malik,bahkan Imam Auza'I dan Sufyan At-Tsauri juga melakukannya.tapi keduanya tetap dikenal ahli hadits.

Lebih dari itu, Imam Bukhori juga mencapai derajat mujtahid muthlaq ia juga punya ijtihad-ijtihad yang berbeda dengan ahli fiqh lainnya.

Ulama seangkatan imam Malik menyebutkan bahwa imam malik meriwayatkan 100 ribu hadits,ia juga pengkritik rijal hadits,pencari dan pembahas sanad.bahkan imam Bukhori sendiri apabila mendapatkan hadits dari imam Malik ia tidak pindah darinya[30].Ini semua jelas menunjukakkan beliau seorang ahli hadits. Kalau tidak, mana mungkin orang seperti imam Bukhori begitu mempethatikan haditsnya….!!!

IV. Penutup

Dari keselutruhan uraian diatas,ada beberapa hal yang menurut penulis perlu dikuatkan dan disemayamkan serta dikekalkan dalam benak kita masing-masing,mengingat Muatho' merupakan kitab yang bisa dikatakan sebagai pelopor bagi ulama berikutnya menyusun karangan dengan methode tartib bab fiqh seperti halnya muatho' disamping itu memandang Imam Malik adalah salah satu dari ulama besar islam,yang mencapai tingkatan tertinggi dalam ilmu fiqh dan juga hadits.

Dari sini perlu kita perhatikan bahwa:

Ø Imam Malik disamping seorang imam mazdhab,juga imam dalam hadits,bahkan mencapai derajat tertinggi yang sangat sedikit sekali ulama meraihnya yaitu Amirul Mukminin fil Hadits.

Ø Muatho' berhak disebut kitab hadits,bahkan lebih dari itu,muatho' adalah kitab hadits shohih yang pertama dalam sejarah umat islam.Begitu juga,muatho' adalah kitab hadits pertama yang menetibkan haditsnya berdasarkan bab dalam fiqh

Ø Hadits-hadits yang terdapat dalam muatho' adalah hadits yang bisa menjadi hujjah karena merupakan hadits-hadits yang shohih yang telah disaksikan oleh para ulama baik dizamannya maupun zaman setelahnya.

Poin-poin inilah yang perlu kita perhatikan secara seksama dengan tidak menafikan poin yang lain yang tidak disebutkan dibagian ini,karena umumnya mahalunniza'(lahan perdebatan)terhadap suatu kitab hadits secara keseluruhan berkisar pada kualitas hadits yang ada dalam kitab tersebut.

Diakhir makalah ini,penulis berharap tulisan yang kecil dan banyak sekali kekurangannya ini bisa bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun yang lainnya.dan mudahan Allah memberi taufiq dalam usaha kita mempelajari ilmu agama ini.

WALLAHU A'LAM BISSHOWAB

Daftar Bacaan

v Al-qu'an Al- karim

v Shohih Bukhori,cetakan mushthofa halaby

v Syarhuz Zarqoni Alaa Muatho' Al-Imam Malik,karya Muhammad bin Abdul Baqi bin Yusuf Az-Zarqoni.

v Al-Muhayya' fi kasyfi Asroril Muatho' biriwayati Muhammad bin Hasan As-Syaibany,karangan Utsman bin Sa'id Al- Kumakhy

v Al-Wajiz fi Ulumil hadits,Prof.Dr.Khusyu'I Khsyu'I Muhammad Khusyu'i(muqorror tk I)

v Dirosat fi manahijil muhaditsin,Dr.Muhammad Ali Farhat(muqorror tk IV)

v Muatho' riwayat Yahya bin Yahya Al-Latsi,tahqiq Dr.Bassar bin 'Awwad Ma'ruf.darul ghorb al-islamy.

v Muatho' riwayat Abi musha'b Az-Zuhry,tahqiq Dr.Bassar Awwad Ma'ruf dan Mahmud Muhammad Kholil terbitan Muassasah risalah.

v Al-Hadits Wal Muhadistun,SYekh Abu Zahro

v Manhaj Dzawin Nazhorfi Syarhi Manzhumati ilmi l Atsar,Syekh Muhammad Mahfudz bin Abdullah A-Tirmasy.

v Maushu'ah Ulumil Hadits As-Syarif,terbitan majils a'la mesir.



[1] dirosah fi manahijl muhaditsin,Dr Muhammad Ali farhat,hal:25

[2] .Mausu'ah ulumil hadits,terbitan majlis al'a,hal:266

[3] Dirosah fi manahijil muhadistin,hal:49

[4] Manhaj zdawin nazdor fi syarhi manzdumati ilmil atsar,syekh muhammad mahfudz bin Abdullah at tirmasy 8-9

[5] As-sunnah wamakanatuha fitasyri' hal:95

[6] .al-hadits wal muhaditsun,imam abu zahro'hal:245-246,

[7] Syarhuz zarqoni ala muatho' imam malik,Muhammad bin abdul baqi bin yusuf az-zarqoni al-mishry al-azhary,hal:15,darul hadits qairo

[8] Dirosat fi mahijil muhaditsin, Dr.muhammad Ali Farhat,hal:24

[9] .mausu'ah ulumil hadits as-syarif,terbitan majlis a'la,hal:856

[10] Syarhuz zarqoni ala muatho' imam Malik,Muhammad bin Abdul baqi bin yusuf az-zarqoni al-mishri al azhary,hal:15,darul hadits cairo

[11] Ibid,hal:14-15

[12] Al-hadits wal muhadistun, imam abu zahro:hal249

[13] Mausu'ah ulumil hadits as-syarif,terbitan majlis a'la hal:860

[14] Al-hadits wal muhadistun Hal:250

[15] Dirosah fi manahijil muhadistin,hal:36-37

[16] .al-hadits walmuahdistun,hal:250 dan mausu'ah ulumil hadits as-syarif hal:860

[17] Al-hadits walmuhadistun hal:252

[18] Dirosah fi manahij muhadistin hal:35

[19] .ini bentuk urutan bab hadits dalam muatho' yang terdapat disyarah zarqoni

[20] Semua sub ini dari al-hadits wal muhadistun hal:247-248 dan dari maushu'ah ulumil hadits as-syarif hal:857

[21] .maushu'ah ulumil hadits hal:857

[22] Ibid hal:sama

[23] Semua ini dipahami dari maushuah ulumil hadits hal:85-86

[24] Dikeluarkan oleh imam muslim,kitab ilmi bab man sanna sunnatan…,shohih muslim syarah imam namawi

[25] Maushu'ah ulumil hadits,hal:161

[26] Semua ini dari maushu'ah ulumil hadits ha:161-163 dan al-wajiz fi ulumil hadits karangan prof ,Dr,khusyu'I khusyu'I Muhammad khusyu'I hal:13+-

[27] Maushu'ah ulumil hadits,hal:859

[28] Syarhuz zarqoni alal muatho' imam malik,hal:14

[29] Ibid hal:18

[30] Sema sub ini besumber dari al-hadits wal muhadistun hal:253-257

read more...